Menu Close

KONI Bali Harus Sukseskan Porprov Bali Gotong Royong.

Sejumlah KONI Kabupaten Mengeluh belum Ada Bayangan Dana

Denpasar.- Gubernur Bali lewat KONI sudah menetapkan bahwa Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali Gotong Royong akan dilaksanakan November 2022. Waktu itu tinggal 6 bulan lagi.

Namun sejumlah KONI Kabupaten kelihatan masih mengeluh, karena mereka belum ada bayangan dana untuk mempersiapkan atlet dan kontingen yang akan dibawa ke Porprov tersebut.

Sejumlah kabupaten/kota seperti Denpasar, Buleleng, Badung, Tabanan, Jembrana, Klungkung nampaknya sudah siap, sekalipun dana tetap terbatas akibat pengaruh covid 19 yang belum berakhir. Tetapi sejumlah kabupaten lain masih mengeluh karena dana dari pemkabnya belum jelas. Seperti yang diungkapkan Ketua Umum KONI Gianyar Pande Purwita,  belum memiliki bayangan dana untuk mempersiapkan atlet Porprov.

“Nyali saya semakin ciut, sebab belum ada dana, sekalipun Gubernur Bali sudah memberikan edaran kepada seluruh Bupati supaya semua kabupaten/kota membantu dana kepada KONI menghadapi Porprov Bali Gotong Royong tahun 2022,” kata Pandemelalui media sosial.

Sekalipun tidak tercetus secara terbuka, pimpinan KONI daerah lain juga memberikan keluhan serupa.

Sebaliknya, Ketum KONI Denpasar, Badung dan Buleleng, Tabanan dan yang lain menyatakan sudah siap mengikuti Porprov sekalipun juga mengakui dananya sangat terbatas.

Ketum KONI Badung Made Nariana yang dihubungi Selasa, 10 Mei 2022 mengatakan daerah keris itu siap ke Porprov Bali 2022. Bahkan tanggal 13 dan 14 Mei ini Badung mengumpulkan 98 pelatih cabang olahraga diberikan penyegaran guna menghadapi Porprov tersebut.

Nariana mengakui, dana  KONI untuk Porprov juga terbatas, sebab kondisi keuangan masih belum memungkinkan. Namun Badung masih berambisi meraih juara umum dalam Porprov kali ini.

Di bagian lain, ia berharap, supaya KONI Bali sebagai pelaksana perhelatan dua tahunan olahraga daerah ini, segera menurunkan aturan pelaksanaannya. Sebab waktu tinggal 6 bulan lagi.
KONI Kabupaten dan Kota, perlu menyiapkan segala sesuatu buat atlet, seperti ketentuan jumlah kontingen di setiap cabor dan peralatan teknis lain seperti seragam kontingen dan persiapan booking penginapan di seluruh Bali.

“Lebih penting lagi Techinical Hand Book(THB) setiap nomor pertandingan harus segera ditetapkan KONI Bali dan disebarluaskan kepada semua KONI Kabupaten/Kota”, kata Nariana.

Ia mengharapkan Pengurus KONI Bali kerja lembur siang dan malam guna menyiapkan segala teknis penyelenggaraan Porprov, sehingga apa yang sudah direncanakan tidak menjadi gamang. Apalagi seharusnya ada pertemuan teknis antara KONI Bali, KONI Kabupaten/Kota dan Pengurus Provinsi Cabor terkait yang akan ikut dalan Pekan Olahraga tersebut.

Badung juga mengusulkan, ketentuan Porprov dilakukan lebih fleksibel. Jika hanya ada tiga Kabupaten dengan tiga nomor saja ikut Porprov, seharusnya tetap dipertandingkan sehingga atlet yang sudah dua tahun vakum tanpa ada pertandingan, dapat turun main. Apalagi hasil Porprov tidak satu satunya dipakai tolok ukur menentukan atlet yang akan ikut PON 2024.  

“Prestasi atlet di Porprov penting, namun sering ada ketentuan lain yang dipakai untuk menentukan atlet yang akan dikirim ke PON usai pekan olahraga provinsi,” ujar Nariana yang juga mantan Ketua Umum KONI Bali 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *