Kuta, KONI Badung, – Sebanyak 112 pelatih dari 56 cabang olahraga (cabor) mengikuti Pelatihan Pelatih atau Training of Trainer (TOT) tahap lanjutan di Ballroom Hotel Sunset 100, Kawasan Kuta, Badung, Rabu (19/6/2024).
Pelatihan yang diselenggarakan hingga Kamis (20/6/2024) dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung, Ir. I Gusti Bagus Adi Parwata, MP. Pihak KONI Badung berharap ilmu yang didapat nantinya agar benar-benar dipraktikkan kepada atlet.
Ketua Panitia Pelaksana , I Made Sutama mengatakan 112 pelatih itu berasal dari 56 cabor, dimana setiap cabor mengikutsertakan dua pelatih, yang sudah pernah mengikuti pelatihan tingkat dasar sebelumnya.
Menurut I Made Sutama, TOT ini sifatnya pelatihan lanjutan, makanya instruktur juga sudah diminta menyampaikan materi keolahragaan lanjutan, karena tingkat dasar sudah mereka kuasai.
Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana yang juga mantan Ketum Pengprov Muaythai Bali, berharap ilmu yang didapat oleh pelatih, nantinya benar-benar mampu ditetapkan dengan baik kepada atletnya di semua cabor. Mereka sudah dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pengembangan prestasi. Untuk itu pelatih dapat benar-benar melakukan evaluasi program sehingga dapat dipakai mempersiapkan atlet menuju Porprov Vali 2025 mendatang.
Terutama bagi cabor yang mengalami kegagalan medalinya menurun, dan belum mampu keluar sebagai juara umum di internal cabor bersangkutan pada pesta olahraga multi event dua tahunan antar kabupaten/kota.
Nariana yang juga mantan Ketum KONI Bali mengatakan, jangan segan internal cabor mengganti pelatih, dan itu bukan hal tabu. Ini dikhususkan bagi cabor yang gagal di Porprov Bali. “Ilmu yang didapat wajib diterapkan saat menggeber program pelatihan ke atlet, untuk di semua cabor di bawah KONI Badung,” tambah Nariana.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung, Gusti Bagus Adi Parwata menegaskan pelatihan pelatih ini sangat bagus, karena menghadirkan instruktur yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Menurut Adi Parwata, ilmu pengetahuan itu harus diimplementasikan di lapangan, terutama dalam konteks melahirkan atlet yang dapat mengukir prestasi optimal baik tingkat, daerah, nasional dan internasional.
“Berkaca dari hasil Porjar yang lalu, dengan hasil yang kurang memuaskan bagi Badung, maka dengan kegiatan ini diharapkan dapat melatih dan meningkatkan kompetensii para pelatih, serta meningkatkan prestasi atlet,” pesan Adi Parwata.
Di satu sisi pelatihan pelatihan kemarin banyak menghadirkan narasumber berpengalaman seperti I Ketut Yoda berbicara tentang endurance atau ketahanan atlet, Gede Doddy Tisna dalam implementasi program latihan, kemudian I Nyoman Sudarmada berbicara tentang tes pengukuran, evaluasi dan olahraga.
Selanjutnya Ketut Candra Adinata Kusuma membahas tentang penusunan program latihan, Gede Doddy Tisna tentang psikologi olahraga.









