Mangupura-Koni Badung,– Dua kelompok team Monitoring dan Evaluasi (Monev) KONI Badung, Minggu (23/3/2025) turun ke lapangan melihat pelatihan atlet mereka.
Team Monev Kelompok 2 dipimpin Ketut Widia Astika menyaksikan pelatihan Silat di GOR Purna Krida Krobokan, sementara Team Monev 3 pimpinan Wayan Tirta menyaksikan pelatihan atlet Brigde di Jalan Jayakarta II Denpasar.
Belakangan ini semua cabang olahraga KONI Badung masih melakukan pelatihan mandiri, sebelum mereka memasuki tes fisik dan Training Centralisasi (TC) menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov Bali) 2025. Monev itu bertujuan mengecek keseriusan cabor dalam menghadapi Porprov Bali 2025, sebab Badung menjadi juara umum ke-10 kalinya dalam ajang olahraga dua tahunan KONI Bali itu.

Ketua Umum KONI Badung Made Nariana yang ikut mendampingi Team Monev Kelompok 3 meminta, semua atlet Badung tekun melakukan pelatihan baik fisik, Teknik dan mental. Sebab mereka akan ditrejunkan dalam Porprov yang dilaksanakan di Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Klungkung dan Karangasem mulai tanggal 9 sd. 19 September 2025.
Bulan Juni dan Juli direncanakan melakukan tes fisik pertama dan kedua, sebelum mereka dilepas Bupati Badung awal September.
“Perencanaan persiapan atlet Badung sangat padat, sehingga diharapkan atlet selalu siap fisik dan mental. Kami sudah memberi arahan supaya semua cabor membentuk team definitive. Tapi persoalannya THB (technical hand book) yang dipakai pedoman pertandingan belum turun dari Pengurus Provinsi mereka masing-masing. THB itu penting, sebab menyangkut teknis dalam pertandingan,” kata Made Nariana.
Dalam Rakerprov KONI Sabtu lalu, Sekum KONI Badli Yama Diputra sudah menyerukan supaya semua Pengprov Cabor yang akan sebagai pelaksana dan mengkordinir pertandingan Porprov – segera menyetoir THB ke KONI Bali. Namun, ia menyayangkan sampai Santu lalu baru 2 cabor yang mengirim sehingga belum dapat dilakukan verifikasi.
Ketua KONI Badung mengharapkan THB yang telah ditetapkan KONI kelak, jangan diubah lagi dalam technical meeting cabor sebelum pertandingan.
“Di dalam porprov lalu, THB banyak diubah lagi dalam rapat teknis sebelum pertandingan, sehingga mengacaukan strategi atlet kontingen yang ikut dalam pertrandingan cabor tersebut,” kata Nariana.
KONI Badung berharap, olahraga harus selalu sportif dan fairplay, sehingga tidak ada kasus anak atau keluarganya turun di pentas, ibu atau bapaknya menjadi juri.
“Ini yang buat kacau dan tidak jujur dalam sebuah pertandingan/perlombaan olahraga,” pungkas Nariana.



