Jimbaran-KONI Badung, -KONI Badung Sport Tourism (KBST) 2024 cabang olahraga Karate berlangsung di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana. Kegiatan yang dimulai Jumat, 20/9/2024 berlangsung selama 3 hari dan akan ditutup Minggu, 22/9/2024.
Pelaksanaan KBST untuk cabor Karate merupakan pemungkas dari rangkaian pelaksanaan KBST tahun 2024 yang melibatkan sebanyak 10 cabor yaitu Cricket, Kabaddi, Bridge, Catur, Selancar Ombak, Muaythai, Basket 3×3, Taekwondo, Selam, dan terakhir Karate.
Sejatinya pelaksanaan KBST 2024 diagendakan selama bulan Juni sampai Agustus, namun cabang olahraga karate terpaksa melaksanakan kegiatan itu usai Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang berakhir Jumat, 20/9/2024 kemarin. Hal itu karena padatnya jadwal yang sudah dirancang PB FORKI hingga akhir tahun ini.
Cabor karate menghadirkan jumlah peserta terbanyak selama pelaksanaan KBST 2024 yaitu 1.938 peserta. Menurut I Nyoman Sulendra, Wakil Ketua Panitia, ada penurunan jumlah peserta dari tahun lalu yang mencapai hampir 3.000 peserta dikarenakan keterbatasan daya tampung venue.
“Namun walaupun demikian, jumlah peserta yang ikut Badung Open Karate tahun ini lumayan banyak,” ujar Nyoman Sulendra.
“Tanggapan PB FORKI tentang pelaksanaan KBST 2024 ini sangat mengapresiasi positif, utamanya untuk tujuan pembinaan dan mendapatkan bibit-bibit karateka utuk even-event baik lokal, nasional, maupun internasional, tambah Nyoman Sulendra.
Sekretaris FORKI Badung, I Ketut Murti disela-sela kegiatan menjelaskan mengenai dibatasinya jumlah peserta yang ikut pada ajang ini murni karena daya tampung Aula Widya Sabha Universitas Udayana yang maksimal hanya bisa menampung 4 matras. Sehingga pihaknya terpaksa hasrus membatasi jumlah peserta.
Menurutnya, KBST 2024 cabor karate yang bertema “Badung Open Karate, International Championship II 2024” sudah menjadi barometer peyelenggaraan turnemen karate di Bali dan bahkan di Indonesia.
“Kalau kami paksakan, jumlah peserta bisa mencapai 3.000, bahkan lebih, sehingga akan susah dalam mengatur jadwal untuk setiap pertandingan,” tambah Ketut Murti, saat dimintai tanggapan mengenai turunnya jumlah peserta jika dibanding tahun lalu.



