Mangupura, KONI Badung,- Ketua Umum KONI Badung Made Nariana mengatakan, banyak pihak memuji pelaksanaan Koni Badung Sport Tourism 2024 (KBST24). Termasuk pimpinan KONI Bali pun memberikan penghargaan.
Ketua Umum KONI Bali IGN Oka Darmawan mengatakan, ia salut dengan KBST tersebut sebab atlet-atlet Bali dapat melakukan try in (lantih tanding di rumah sendiri) dengan atlet luar Bali dan Luar Negeri.
Sekaligus juga dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan jumlah wisatawan olahraga ke Bali.
Namun di balik itu, kata Made Nariana ada kesan dan dugaan sejumlah atlet Muaythai Bali kompak tidak ikut karena diduga ada larangan dari sejumlah pimpinan cabornya.
Ketua Umum Muaythai Indonesia (MI) Badung Marcos Manurung melaporkan kepada Ketum KONI Badung, pelaksanaan KBST Cabor MI diperkirakan tidak mencapai target jumlah peserta.
Sebab dua atau tiga hari sebelum hajatan dimulai sejumlah atlet MI di kabupaten/kota di Bali kompak mengundurkan diri, padahal sebelumnya sudah mendaftar, atas arahan oknum tertentu.
“Kami punya bukti chatting, ada arahan supaya nggak usah ikut KBST di Badung. Ini buktinya,” kata Marcos kepada media ini.
Atas dasar itu, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana mengontak Ketua Umum Pengprov MI Bali, apa betul ada arahan supaya atlet MI Bali tidak boleh ikut KBST di Badung.
Ketum MI Bali Chandra membantah ada larangan seperti itu. “Semalam kami rapat soal KBST Badung. Harapannya supaya semakin banyak atlet MI ikut,” kata Chandra dan selanjutnya membuat seruan lewat WA Grup MI Bali, supaya atlet-atlet MI Bali dapat mengikuti kejuaraan KBST di Badung demi kebersamaan, sekaligus melakukan try in.
Ketua Umum KONI Badung Made Nariana mengaku melihat chat arahan seorang pelatih MI yang melarang atletnya ikut kejuaraan KBST. Padahal atletnya sudah mendaftar.
“Kami juga menerima keluhan lewat HP, ada dialog seorang pelatih kepada Ketua Umum MI Kabupaten, dengan menyebut nama Wayan Suwita (Sekum MI Bali) – yang konon memberi arahan supaya jangan ikut kejuaraan tersebut.