Mangupura-Koni Badung,– Cabang olahraga floorball akan masuk dalam kalender ekshibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Menuju perhelatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Floorball Indonesia (PP AFI) Ganefri berharap floorball nantinya dapat dipertandingkan di PON 2028.
“Tentu harapannya bahwa olahraga floorball ini nanti akan bisa dipertandingkan di PON, tentu melalui ekshibisi nanti akan kami tunjukkan dari seluruh pemprov prestasinya, kami yakin kalau floorball bisa menunjukkan prestasinya di tingkat nasional,” kata Ganefri usai pelantikan pengurus PP AFI yang berlangsung di Jakarta, Senin.
Ganefri menguraikan olahraga floorball menjadi cabang olahraga yang begitu digemari oleh kalangan remaja pada umumnya, oleh sebab itu melalui satuan pendidikan diharapkan ke depannya dapat menjadi wadah bagi para penggiat floorball.
“Tentu ini tantangannya adalah (memperoleh) prestasi dan bagaimana olahraga ini bisa menjadi kebutuhan oleh masyarakat itu yang kami targetkan ke depan ini,” ujar Ganefri.
Apa dan Bagaimana Olahraga Ini Dimainkan?
Mungkin olahraga satu ini belum banyak yang tahu terutama di Indonesia, kita hanya familiar dengan sepak bola, futsal, basket dan lain-lain.
Olahraga ini menggunakan bola dan stick, olahraga apakah ini? Ya perkenalkan inilah Floorball, olahraga tim dalam ruangan yang dikembangkan pada tahun 1970-an di Swedia.
Bola lantai sangat populer di negara-negara yang telah lama mengembangkan permainan ini, seperti Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Latvia, Norwegia, Swedia dan Swiss.
Permainan dimainkan di dalam ruangan, yang dimainkan sepanjang tahun baik di level amatir maupun profesional. Ada beberapa liga bola lantai profesional, misalnya Salibandyliiga di Finlandia dan Svenska Superligan di Swedia.
Ada 52 anggota Federasi Bola Lantai Internasional (IFF) di mana Republik Ceko, Finlandia, Swedia dan Swiss pernah mencapai peringkat 1, 2, dan 3 dalam Kejuaraan Bola Lantai Dunia.
Selain di empat negara ini, bola lantai memperoleh popularitas di Latvia, Australia, Kanada, Jerman, Jepang, Singapura, Malaysia dan Amerika Serikat.
Dipercayai permainan ini berasal dari Gothenburg, Swedia. Olahraga ini dimulai sebagai permainan yang dimainkan pada saat waktu luang di sekolah-sekolah dan latihan pra-musim untuk perkumpulan-perkumpulan bandy.

Sekitar satu dekade kemudian, bola lantai mulai dipertunjukkan di negara-negara Skandinavia seperti Finlandia, Norwegia dan Swedia. Aturan-aturan resmi kemudian segera ditetapkan, dan perkumpulan-perkumpulan bola lantai mulai berdiri.
Setelah beberapa saat, beberapa negara mendirikan asosiasi bola lantai nasional dan IFF didirikan pada tahun 1986.
Ketika IFF dibentuk pada 1986, olahraga ini kebanyakan dimainkan di negara-negara Skandinavia, Jepang, dan beberapa bagian Eropa.
Pada 1990, bola lantai diakui di 7 negara, dan pada waktu pertama kalinya Kejuaraan Bola Lantai Eropa diadakan tahun 1994, angka tersebut sudah meningkat menjadi 14.
Olahraga floorball masuk ke Indonesia melalui negara tetangga yang sudah mengenal floorball lebih dahulu seperti Singapura dan Australia. Induk cabang olahraga floorball di Indonesia adalah AFI yang terbentuk pada tahun 2009, dan langsung diterima sebagai anggota sementara federasi internasionalnya (IFF) di tahun yang sama.