Denpasar, KONI Badung – Sampai akhir hajatan babak kualifikasi (BK), Bali meloloskan 563 altet (320 putra dan 243 putri) dari 48 cabang olahraga (cabor) dengan 55 disiplin cabor ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Sumatera Utara (Sumut)-Aceh selaku tuan rumah bersama, 8-20 September 2024 mendatang.
Hanya, dari hasil revieu Binpres Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, nama-nama atlet yang sudah pasti lolos tercatat berjumlah 555 orang. Itu artinya ada delapan atlet yang belum masuk alias menunggu pengesahan dari Pengurus Pusat (PP) atau pengurus besar (PB) cabor bersangkutan.
Di sisi lain, Kabupaten Badung tercatat sebagai penyumbang atlet terbanyak dalam kontingen Bali pada PON XXI nanti. Hasil ini sesuai ekspektasi Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana yang sediri awal melecut semangat para atlet Gumi Keris yang mengikuti BK PON XXI.
Dari data yang diberikan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali, I Nyoman Yamadiputra, Rabu (24/1/2024), Kabupaten Badung sebagai juara umum Porprov Bali menyumbangkan 176 atlet dari 37 cabor. Disusul Denpasar yang berlabel ”spesialias runner up” Porprov menyumbangkan 154 atlet dari 37 cabor.
Kemudian Kabupaten Gianyar 67 atlet dari 26 cabor, selanjutnya Buleleng 65 atlet dari 28 cabor, Klungkung 35 atlet dari 21 cabor, Tabanan 32 atlet dari 15 cabor, Bangli 13 atlet dari 8 cabor, Jembrana 7 atlet dari 4 cabor dan Karangasem 6 atlet dari 4 cabor.
”Sementara baru data ini yang kami terima dari binpres. Nanti fiks-nya kita akan publis di rapat kerja KONI Bali, sambil menunggu data fiks dari SK PB atau PP Cabor. Raker KONI Bali direncanakan sehabis hari Raya Nyepi, atau Minggu ketiga atau keempat Februari bulan depan,” ujar Yama.
Pada bagian lain, sejumlah Pengprov dan Pengkab/Pengkot Cabor berharap, atlet-atlet Bali yang sudah lolos tidak dicoret atau tidak jadi diberngkatkan ke PON XXI oleh KONI Bali dengan alasan masalah anggaran yang terbatas.
Menurut Ketua Umum Pengkab Taekwondo Indonesia (TI) Badung, Putu Winasa, perjuangan atlet khususnya cabor taekwondo sangat berat saat BK akhir Oktober 2023. Sebab, tambah dia, BK PON 2023 beda sistemnya. Kalau sebelumnya dibagi beberapa wilayah, namun kini terpusat mirip Kejurnas.
”Kami sangat berharap tidak ada yang sampai tidak jadi berangkat karena masalah anggaran. Sebab, saya rasakan para atlet sudah berjuang habis-habis saat BK. Kasihan mereka,” kata Winasa yang ikut mendampingi atlet-atlet taekwondo Badung saat BK berlangsung di GOR POPKI Cibubur.
Harapan serupa juga pernah dilontarkan Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana. Namun belakangan, Nariana mengaku mendapat kabar baik bahwa Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Darmawan berjanji akan mengupayakan semua atlet Bali yang lolos diberangkatkan ke PON XXI. (ger)