Mangupura.– Sampai Rabu, 1 November 2023, atlet Badung yang sudah lolos di Babak Kualifikasi (BK) PON 2024 sebanyak 172 atlet.
Jumlah ini belum termasuk pelatih dan official yang biasanya ditentukan Pengurus Provinsi Cabor Bersama KONI Bali.Dari 172 atlet tersebut bergabung di 34 Cabang Olahraga anggota KONI Badung.
Ketua Umum KONI Badung Made Nariana ketika dihubungi media ini Rabu (1/10) mengatakan, laporan sementara dari Pengkab Cabornya tercatat lolos baru 172 atlet.
Masih ada cabor yang dimainkan di BK PON seperti Futsal di Kupang, Gulat dan Biliyard di Jakarta dan beberapa cabor lain yang belum dilaporkan ke KONI.
Nariana mengatakan, Cabor yang paling banyak meloloskan atlet Badung di BK PON itu adalah Cricket (18 orang), Bola Tangan (17), Tarung Derajat (10), Selam, dan Taekondow Indonesia masing masing (8), Renang (7). Sisanya antara satu atlet sampai enam atlet. Total ada 172 atlet.
Nariana mengharakan, kelak kalau KONI Bali sudah menentukan kontingen bayangan, hendaknya pelatih yang atletnya dominan diberikan kesempatan mendampingi ke PON.
Jangan atlet terbanyak dari Badung, tetapi pelatihnya diambil dari daerah lain. Ini tidak fair sebab antara pelatih dan atlet memiliki hubungan khusus.
Ia mengatakan, atlet Badung masih ingin mendominasi kontingen Bali ke PON Aceh dan Sumut tahun 2024, seperti halnya yang terjadi dalam PON Papua 3 tahun yang lalu.
Kalau sudah lolos BK PON harapan KONI Badung, hendaknya KONI Bali dapat mengirim para atlet tersebut ke PON.
“Kalau diseleksi lagi sesuai apa yang pernah disampaikan Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Dharmawan, tentu akan mengecewakan para atlet dan keluarga mereka. Masak sudah susah payah ikut pra PON, bahkan ada yang dengan biaya sendiri tapi tidak dikirim ke PON,” kata Made Nariana.
Pemerintah Provinsi Bali memiliki tanggung jawab moral membantu KONI Bali, sehingga atlet Bali dalam PON 2024 di Aceh dan Sumut dapat diikuti dengan baik dan sukses.
Tugas pasukan dewa itu, ingin mempertahankan posisi kelima dalam PON dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia.
“Tugas itu berat bagi Bali. Tapi mau tidak mau harus dilakukan dengan kompak dan semangat, sehingga kontingen atlet Bali mendapat posisi terhormat dalam PON nanti,” pungkas Nariana, yang juga mantan Ketua Umum KONI Bali. (*)