Denpasar,- Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali menyiapkan 20 atlet terbaik untuk menghadapi babak kualifikasi PON XXI/2024 yang akan dihelat di areal kompleks Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah pada 19-26 Oktober 2023 nanti.
Dari 20 atlet tersebut, nantinya hanya 10 atlet putra dan 10 atlet putri yang akan mewakili Bali dalam perebutan tiket PON. Seleksi akan dilakukan dengan sistem promosi dan degradasi, dan akan diputuskan definitif pada akhir September 2023 nanti.
“Seleksi menuju tim definitif memang berjalan sangat cepat, sekitar 10 hari kedepan kita langsung tetapkan tim definitif. Makanya, seleksi dengan sistem promosi dan degradasi itu manfaatkan dengan sebaik mungkin menunjukan kemampuan terbaik,” ucap Ketum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika diamini Wakil Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Selasa (12/9).
Menurut Yudi Atmika, surat pemanggilan atlet telah mulai disebar ke Pengkab dan Pengkot FPTI tempat asal atlet bersangkutan. Atlet yang dipanggil itu ada eks PON sebelumnya, juara Porprov Bali XV/2022 lalu, juara Kejurnas, dan juara Porsenijar Bali.
“Akhir September 2023 ini sudah pasti definitif, karena persyaratannya awal Oktober sudah harus didaftarkan nama-namanya yang ikut babak kualifikasi PON,” beber Yudi Atmika.
Suhardi Eka Prasetya menambahkan dicari 10 atlet putra dan 10 atlet putri itu sudah sesuai kuota maksimal pada babak kualifikasi PON. Sehingga FPTI Bali berupaya memanfaatkan kuota maksimal yang diperbolehkan tampil pada babak kualifikasi.
Suhardi Eka Prasetya yang juga pelatih panjat tebing Bali mengatakan, atlet yang dipanggil itu adalah mereka yang saat ini adalah atlet terbaik di tiap nomornya dari seluruh Pengkab dan Pengkot FPTI se-Bali. Pihaknya masih komitmen sesuai arahan Ketum FPTI Bali Putu Yudi Atmika yang komitmen menggunakan atlet murni binaan lokal Bali.
“Atlet yang kita panggil didominasi atlet dari Badung, Buleleng dan Jembrana. Ada juga atlet lainnya dari Pengkot FPTI Denpasar, dan beberapa daerah lainnya,” tandas Suhardi Eka Prasetya.
Kata dia, saat ini masih dalam tahap program TC Desentralisasi. Harapannya nanti begitu masuk tim definitif bisa digeber program TC Sentralisasi sehingga lebih fokus dan terpusat latihannya.
Suhardi Eka Prasetya menambahkan, nomor yang dipertandingkan pada babak kualifikasi PON, sudah sesuai dengan kategori yang dipertandingkan pada saat Porprov Bali XV/2022 lalu di Lapangan Alit Saputra Tabanan sebanyak 16 kelas.
“Sekarang kuotanya memang masing-masing 10 atlet, tetapi di PON nanti hanya diperbolehkan menurunkan 7 atlet putra dan 7 atlet putri, sebab saat di PON boleh turun lebih dari 1 nomor atau kategori dari total 16 kategori yang dipertandingkan,” kata Suhardi Eka Prasetya.(nb)