Denpasar.- Selama tahun 2023, sampai awal tahun 2024, semua cabor yang berhak ikut PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara melakukan Babak Kualifikasi (BK) PON. BK itu diadakan di sejumlah kota di tanah air. Umumnya di Jawa dan daerah lain di Indonesia termasuk Bali.
Untuk itu Ketua Umum KONI Bali IGN Oka Dermawan membuat edaran, supaya Pengurus KONI Kabupaten/Kota ikut memantau atau melakukan monitoring dan evalausi (monev), jika ada atletnya direkrut Pengurus Provinsi mengikuti BK.
Harapan itu disampaikan sebagai tanggungjawab dan memberikan semangat kepada atlet dari seluruh Bali, sehingga lolos BK PON. Keiikutsertaan dalam PON 2024, ditentukan melalui seleksi di BK tersebut.
Ketua Umum KONI Badung Made Nariana menyambut baik ajakan KONI Bali. Untuk itu, sepanjang dana memungkinkan, KONI Badung berusaha melakukan monev ke sejumlah kota, jika ada atlet Badung yang diikutsertakan dalam BK itu. Selain itu KONI Badung juga memberikan dana motivasi kepada atletnya yang ikut BK.
Dasarnya biaya dalam ajang BK PON, merupakan tanggungjawab KONI Bali. Namun katanya biaya KONI Bali sangat terbatas, sehingga biaya itu, banyak diatasi sendiri oleh Pengurus Provinsi Cabor terkait.
Nariana mengatakan, sejumlah atlet Badung sudah ada yang lolos BK.
“Jumlahnya belum banyak, sebab masih ada yang lain akan ikut BK. Belum dihitung, nanti ya, kalau sudah selesai semuanya,” kata Nariana Ketika dihubungi via telepon.
Mantan Ketua PWI Bali itu mengatakan, Badung ingin atletnya ikut mewarnai kontingen PON Bali ke PON Aceh dan Sumatera.
Oleh karena itu ia memerintahkan Ketua Cabor di Badung, tetap membina atletnya dengan rutin ada atau tidak ada kejuaraan. Fokus atlet Badung selama tahun 2023 menyiapkan diri ke BK PON dan sejak dini siap-siap menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2025. (*)