Menu Close

Sambut Hari Kartini Peselancar Wanita Pakai Kebaya

Kuta, – Even tahunan Kartini Go Surf kembali digelar pada Minggu di Pantai Kuta. Acara tahunan yang dihelat sejak tahun 2010 dan sempat berhenti karena pandemi Covid 19 ini tak hanya melibatkan peselancar normal, namun mereka juga melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus (difabel).

Memang bukan yang pertama kali anak-anak berkebutuhan khusus ini ikut serta. Tahun sebelumnya pun penyelenggara mengajak anak-anak difabel yang mengalami tuli atau tuna rungu untuk berselancar menggunakan kain dan baju kebaya.

“Ini kali kedua anak-anak berkebutuhan khusus ini ikut serta,” ujar Ketua Yayasan Corti I Gusti Agung Ayu Mirah Maheswari disela-sela acara. Gung Mirah mengatakan, untuk Kartini Go Surf kali ini diikuti oleh 45 peselancar perempuan. Lima orang diantaranya merupakan orang yang berkebutuhan khusus. Baginya, hadirnya para peselancar yang tuli ini dapat memperlihatkan bahwa mereka bisa berselancar dan sama seperti orang biasa. “Kekurangan mereka hanya mendengar saja. Saya harap mereka (peselancar tuli) bisa merasakan dan bisa berkompetisi,” ujarnya.

Bahkan, Gung Mirah sendiri berharap ke depan Bali sebagai destinasi dunia bisa membuat sebuah kompetisi difabel surf sebagaimana yang pernah dibuat di California. Kartini Go Surf sendiri dapat menjadi motor pendorong kompetisi ini.

“Semoga nanti Bali bisa mewujudkan hal ini,” harapnya sambari memaknai Kartini adalah sosok pelopor emansipasi wanita yang patut ditiru. Gulungan ombak memang tak tinggi di pantai Kuta sore kemarin. Namun jika berselancar menggunakan kain Dan baju kebaya, tentu sangat sulit. Salah satu peserta peselancar yang mengalami gangguan pendengaran, Ayu Intan pun hanya bisa tersenyum sambari mengatakan dengan bahasa isyarat, tak ada kesulitan dalam berselancar. “Karena senang maka gampang,” katanya.

Ayu Intan yang merupakan siswa kelas 10 SLB Denpasar ini mengaku ingin ketagihan untuk ikut lagi event seperti ini. Sebelum turun ke pantai, ia dan rekan-rekannya pun sudah berlatih seminggu dua kali dalam sebulan. “Tahun depan mau ikuti lagi,” singkat gadis yang juga atlet renang ini. (radar.bali)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *