Mangupura – Sepuluh orang Pengurus KONI Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa, 18 April 2023 mengunjungi Pengurus KONI Badung, Bali diterima di ruang rapat KONI kawasan Kwanji Kuta Utara.
Pengurus KONI Malinau pimpinan Sekretarisnya Anto Pianur diterima Ketua Umum KONI Badung Made Nariana, didampingi Sekretaris Made Sutama, Wakil Ketua Ketut Widia Astika dan KTU KONI Badung Agung Rawat Dwaja.
Dalam pertemuan lebih dari dua jam itu, kedua jajaran pengurus olahraga prestasi itu mendiskusikan permbangunan dan perkembangan olahraga di daerah masing-masing.
Sekretaris KONI Malinau Anto P mempertanyakan masalah pemberian apresiasi terhadap atlet yang mendapat prestasi. Masalah administrasi dan pertanggungjawaban dana hibah, soal bantuan dana kepada cabang olahraga dan masalah hubungan pihak publik (masyarakat) melalui berbagai media yang ada.
Ia mengatakan KONI Malinau termasuk baru terkait dengan pemisahan Kaltim dengan Kaltara. Sebelumnya bergabung dengan Kalimantan Timur, dan kini Kaltara menjadi provinsi baru, termasuk Kabupaten Malinau. KONI Kabupaten Malinau merupakan kabupaten terbesar dibanding 4 kabupaten/kota lainnya di Kaltara.
Di daerahnya menurut Anto hanya atlet yang dapat apresiasi dari pemerintah. Pelatih dan pembina belum mendapat apa-apa, jika ada atlet memiliki prestasi.
Ketum KONI Badung Nariana bersama jajaran menjelaskan, bahwa di daerah ini usai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) semua atlet yang meraih prestasi mendapat penghargaan berupa bonus termasuk pelatih, official, dan manajer.
Masalah bantuan pembinaan/peralatan kepada cabang olahraga diberikan sesuai dengan peringkat prestasi yang diperoleh dari cabor terkait. Peringkat itu dibagi tiga, yakni peringkat I cabor yang menjadi juara umum di Porprov, peringkat II cabor meraih emas, namun belum menjadi juara umum dan peringkat III cabor yang belum mendapat emas, apalagi juara umum.
Ia menjelaskan daya juang atlet di setiap Porprov dipompa dengan berbagai motivasi, demi menjaga kebersamaan dan kekompakan. KONI Badung meyakini, semangat juang tidak semata-mata dari uang.
Soal hibah dan pertanggungjawab sama saja dengan daerah lain, mengikuti aturan pemerintah. Badung memiliki jargon: ”Badung Mantap Jiwa….. Juara”, yang ditanamkan dalam jiwa dan dada setiap atlet, sehingga mereka memiliki fanatisme yang tinggi kepada daerah yang diwakili. Ini terbukti, di mana atlet Badung terbanyak dapat dikirim dalam PON Papua tahun lalu mewakili Bali.
Sekretaris KONI Malinau di akhir pertemuan mengatakan, banyak hal yang dapat dipelajari dari pengelolaan KONI di Badung. Termasuk salah satunya bagaimana mengatasi egoisme pimpinan cabor yang kebetulan dipimpin para pejabat atau anggota DPRD.
Menurut Nariana, KONI terbuka saja. Pimpinan cabor dari kalangan pejabat pasti tahu bahwa dana KONI terbatas, sehingga harus memahami bantuan kepada cabor pun pasti terbatas. Tidak semua pengajuan dana dapat dipenuhi KONI.
“Justru disanalah peranan pimpinan cabor dari pejabat, untuk membantu cabor dan atletnya, jika kekurangan dana dalam menghadapi berbagai event dan kejuaraan,” kata Nariana yang mantan Ketua Umum KONI Bali itu. (*)
Foto: Ketum KONI Badung serahkan cendera mata kepada Sekretaris KONI Malinau Anto Pianur.
