Mangupura,- SEA Games 2023 yang akan berlangsung di Kamboja pada Mei mendatang akan mempertandingkan cabor tradisional milik tuan rumah bernama Kun Bokator.
Kun Bokator sendiri merupakan irisan olahraga dari beladiri dan dari Indonesia sudah menyiapkan diri untuk bisa berpartisipasi.
Sebanyak 21 atlet dengan sarat pengalaman sudah melakukan pemusatan latihan di Padepokan Pencak Silat, kawasan TMII, Jakarta Timur.
Hal ini diungkapkan langsung oleh kepala pelatih Kun Bokator Indonesia, Agus Nanang Sunarya, di depan jajaran pengurus Ketua Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) yang dipimpin oleh Raja Sapta Oktohari.
“Kami sudah melakukan sentralisasi selama empat bulan waktu menuju keberangkatan,” kata Agus di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023).
“Dan mereka bukan atlet baru, mereka punya basic, disiplin, dan gelar di kelasnya masing-masing.”
Kendati demikian, Agus mengatakan untuk mengenalkan Kun Bokator, para atlet dibantu oleh pelatih dari Kamboja secara langsung.
Lebih lanjut menurut Agus, 21 atlet Indonesia tak kesulitan dalam mempelajari kun bokator. Sebab, secara umum memiliki banyak kesamaan dengan disiplin bela diri lainnya, seperti seni bela diri campuran (MMA), pencak silat, wushu, muay thai, dan lainnya.
“Kun bokator, yang membedakan hanya aturan. Kami telah didampingi pelatih asal Kamboja dan perkembangan atlet Indonesia begitu pesat. Jadi, kami optimistis bisa berbicara banyak di SEA Games Kamboja nanti,” kata Agus.
Dia juga menjelaskan untuk nomor tarung, perbedaan kun bokator dengan pencak silat terdapat pada serangan kepala. Dalam kun bokator serangan baik itu berupa pukulan atau tendangan ke arah kepala adalah legal, sedangkan di pencak silat tidak diperbolehkan.
“Serangan ke kepala itu memiliki poin tinggi yakni tiga, baik pukulan atau tendangan yang memberikan efek untuk lawan. Namun untuk bagian kepala belakang hingga ke tulang ekor itu tidak boleh. Serangan ke badan dan bantingan itu memiliki tiga poin,” ujar Agus. (war)
